Kisah Nyata Dari Jennie Hanson Tentang Tenggelamnya Kapal Titanic
Terkadang ketika kita mengucapkan selamat tinggal kepada seseorang yang hendak pergi, terdapat rasa tidak nyaman muncul tiba-tiba. Seperti halnya seperti anda sedang mempersiapkan untuk berlibur, sering kali kita merasa khawatir bahwa akan terjadi perampokan di rumah.
![]() |
| Keluarga Peter dan Jennie Hanson |
Seperti film Titanic ini, siapa yang mengetahui keburukan akan terjadi di antara kita. Film ini merupakan sebuah karya yang terinspirasi dari kisah nyata tenggelamnya kapal Titanic pada 14 April 1912.
Agen Poker Online - Kapal tersebut tenggelam akibat menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan puluhan ribu penumpang. Salah seorang korban selamat Titanic, Jannie Hansen, telah berbagi cerita mengenai insiden paling mengerikan dalam hidupnya, Hal ini dikutip dari Berita Dunia Poker.
Pada malam yang dingin itu, Jannie beserta anak dan suaminya sedang berada di dalam kabin kamarnya. Ia merakasan mesin kapal raksasa itu tiba-tiba berhenti bekerja. Merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut, Jennie lalu memeriksa keadaan di luar kamarnya.
Bandar Poker Online - Ia mencoba bertanya kepada beberapa orang, tapi mereka mengatakan tidak tahu apa yang sedang terjadi dan meminta Jennie kembali ke kamarnya, "Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, Peter," Kata Jennie kepada suaminya.
Tidak lama setelah itu ia memutuskan untuk kembali melihat keadaan di luar. Pada saat itulah Jennie bertemu dengan seorang awak kapal yang berjalan dengan tergesa-gesa sambil membawa pelampung.
Jennie yang masih bertanya-tanya kemudian menanyakan mengapa kapal ini berhenti.
Awak tersebut tidak mengatakan apapun hanya pergi dan memberikan pelampung kepada Jennie dan meminta ia dan keluarganya untuk segera menuju anjungan kapal. Jennie berlari untuk memberitahukan hal tersebut ke suaminya.
Jennie, Peter dan Henry pun segera bergegas menuju dek kapal. Tampak semua orang berlarian menuju kesana. Saat dalam perjalanannya menuju anjungan, Jennie sempat mendengar suara tembakan dan dia menyadari sesuatu yang buruk sedangn terjadi.
Agen Judi Online - Sesampainya di dek kapal, tangga menuju perahu dipenuhi oleh penumpang. Jennie dan keluarganya memutuskan untuk memanjat tangga besi yang berada di sisi lain untuk mencapai perahu. Jennie yang berdiri dekat dengan perahu bersama Henry dan Peter, ketika seorang petugas menyuruhnya untuk naik ke dalam perahu.
Awalnya Jennie menolak untuk naik dan bersikeras untuk menunggu perahu lainnya agar Peter, Henry dan dia bisa naik. Peter sempat memaksa Jennie untuk naik, dan Jennie hanya bisa memohon untuk membiarkannya tetap di samping Peter.
Seorang petugas kembali menarik Jennie ke dalam perahu dengan kasar sehingga kepalanya terbentur. Ada sekitar 40 wanita di dalam perahu kecil itu. Pada saat perahu mulai diturunkan, seorang melemparkan bayi dari dek. Namun bayi tidak mendarat di dalam kapal kecil itu dan terbuang ke dalam laut yang dingin.
Perahu membawa mereka menjauhi Titanic yang semakin lama semakin tenggelam jauh ke dalam lautan yang dingin itu.
"Henry dan Peter berdiri di dek itu. Pemandangan terburuk yang aku harap tidak pernah terjadi, melihat keluargaku berada di antara ribuan orang yang tenggelam saat kapal itu mulai terbelah dua," Kata Jennie sambil meneteskan air mata.
Semakin lama Titanic pun tenggelam dengan diiringi oleh suara nyanyian kelompok pemusik yang melantunkan "Nearer My God to Thee".
"Kami melihat kapal itu tenggelam dan menghilang, setelah terdengar ledakan. Sangat menghancurkan hatiku, ribuan orang menangis dan memohon agar mereka bisa naik ke dalam perahu," Kata Jennie.
Bandar Judi Online - Mereka terpaksa harus membiarkan orang-orang yang berada di air tewas. Perahu itu terlalu kecil dan penuh untuk menampung orang lagi. Peter juga sempat mempertahankan Jennie untuk selalu hidup, sungguh sangat mengiris hati Peter mengatakan,
"Jennie, hiduplah dengan bahagia, kamu harus tetap hidup untuk kami berdua saya akan menjaga Henry, Ini bukanlah akhir dari semua Jennie.. kamu harus selamat agar kamu bisa menceritakan kejadian ini suatu saat,aku mencintaimu.." ujar dia lirih.
Akibat dari kejadian yang dialaminya itu, Jennie menderita syok pada sistem syarafnya, yang membuatnya tidak bisa meneteskan air matanya. Dia mengalami mimpi buruk setiap malamnya. Jennie tinggal bersama saudaranya.
Terkadang, mimpi buruknya sangat mengerikan sehingga Thomas dan Maggie harus menemaninya tidur. Setelah keadaan membaik, Jennie kembali ke Raacine, Wisconsin, AS dan menikahi Elmer Emerson yang lebih muda 19 tahun darinya.
Jennie meninggal dunia pada usia 85 tahun, lima hari sebelum ulang tahun ke-86, akibat penyakit bronkitis yang dideritanya.

0 comments:
Post a Comment